Balai Bahasa Riau akan menyerahkan bantuan buku sastra kepada 300 sekolah (dari SD hingga SLTA) yang ada di Riau. Buku-buku tersebut merupakan buku sastra klasik yang dicetak ulang, yang saat ini memang sulit ditemukan di toko buku.
Kepala Balai Bahasa Riau, Drs Agus Sri Danardana MHum, menjelaskan, sebenarnya ini adalah program dari Pusat Bahasa yang pelaksanaannya diserahkan kepada masing-masing Balai Bahasa di daerah. Seluruh Balai Bahasa di seluruh provinsi di Indonesia akan menyalurkannya ke sekolah-sekolah.
“Kami akan menyerahkan 300 paket buku yang masing-masing paket berisi 19 judul buku. Jumlah keseluruhan 5.700 eksemplar buku. Untuk seluruh Indonesia, jumlahnya adalah 188.100 eksemplar buku,” jelas Danardana, Selasa (28/12) kemarin.
Hanya saja, karena keterbatasan biaya operasional, pihaknya hanya menyalurkan buku-buku tersebut ke sekolah-sekolah di Pekanbaru dan sekitarnya. Dia berjanji, jika nanti ada program serupa di kemudian hari, pihaknya akan menyalurkan ke sekolah-sekolah di daerah yang memang memerlukan bahan bacaan. Dia berharap, proses penyerahan ke sekolah-sekolah akan selesai pada Januari 2011 nanti.
Buku-buku yang akan diserahkan tersebut adalah buku-buku yang memang langka dan sulit ditemukan di toko buku. Misalnya Atheis karya Achdiat Kartamiharja, Sukreni Gadis Bali (Pandji Tisna), Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma (Idrus), Mencari Pencuri Anak Perawan (Soeman Hs), dua seri Hikayat Hang Tuah, Hikayat Negeri Johor, Syair Sultan Syarif, Raden Arya Prabangkara, Syair Siti Zubaedah, Hikayat Wayang Arjuna dan Purusara dan lain-lain.
Danardana berharap, buku-buku tersebut bisa mengisi perpustakaan sekolah dan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para siswa dan guru untuk menambah wawasan dan pemahaman tentang karya sastra klasik Indonesia. Kurangnya buku-buku sastra Indonesia klasik, menurutnya, membuat pemahaman siswa dan guru tentang karya tersebut juga sangat sedikit.
“Amat jarang siswa dan guru yang tahu dan memahami karya-karya klasik tersebut. Semoga buku-buku ini bisa dimanfaatkan dengan baik,” jelas mantan Kepala Kantor Bahasa Lampung tersebut.(hbk)
Sumber : Riau Pos
Rabu, 29 Desember 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar