Minggu, 26 Desember 2010

Bangun Menara Dang Merdu, Ratusan Rumah Kesulitan Air

Diduga akibat pembangunan Menara Dang Merdu (MDM) Bank Riau, ratusan rumah warga yang tinggal di Gang Muslimin di sekitar areal pembangunan, Kelurahan Tanah Datar, Kecamatan Pekanbaru Kota mengeluhkan kekeringan air. Pasalnya, terjadi pendangkalan Sungai Sago. Atas kekeringan ini warga minta kepada perusahaan pengerjaan proyek untuk dibuatkan sumur guna mengatasi kekeringan itu.

Informasi yang dirangkum Riau Pos di TKP menyebutkan sejak mulai dibangunnya bangunan itu, warga Tanah Datar jadi kesulitan untuk mendapatkan air. Disebutkan warga, ada dibuatkan sumur bor oleh PT Waskita Karya selaku pemegang proyek namun disebutkan belum maksimal.
‘’Pihak perusahaan itu memang sudah membuatkan sumur bor tiga titik sebagai solusinya memenuhi keperluan warga sini, tapi tidak maksimal. Penempatan sumur bor kurang pas, harusnya diposisikan di tempat yang mudah dijangkau tanpa ada merasa diuntungkan,’’ begitu ujar salah seorang warga, Albert (32).
Akibat kekeringan ini, warga setempat bersama dengan lurah melakukan perundingan untuk mengatasi solusinya, Kamis (23/12) malam di kantor lurah. Ada dua RT/RW yang terkena dampaknya yaitu RT 01/RW 01, RT 04/RW 01, RT 04/RW 02, Kelurahan Tanah Datar.
Dari perundingan yang dilakukan itu dan atas permintaan warga maka PT Waskita Karya bertanggung jawab dan menyanggupi untuk membuat sumur bor untuk mensuplai dan melayani keperluan air warga yang jumlah dan sistemnya distribusinya akan dibuat sesuai dengan data warga yang mengalami dampaknya.
‘’Sumur bor itu akan dilengkapi dengan mesin pompa dan pipa distribusi serta kran, yang mana pengadaan dan pemakaian listriknya menjadi tanggung jawab kami,’’ ujar Kepala Proyek MDM Bank Riau Ir Ayuda Prihantoro saat ditemui Riau Pos, Jumat (24/12).
Artinya, ditegaskan Ayuda, segala bentuk dampak yang terjadi atas pembangunan ini pihaknya akan bertanggung jawab, khususnya kegiatan dewatering yang berakhir hingga Januari 2011 mendatang. ‘’Begitu juga kerusakan rumah yang terjadi akibat proyek pembangunan MDM dan dapat dibuktikan maka kami juga akan memperbaikinya,’’ tambahnya lagi.
Selain itu, selama sumur bor belum berfungsi dengan baik maka pihak perusahaan Waskita akan mensuplainya dengan air bersih PDAM.
Meski demikian, tinggi harapan warga kepada perusahaan tersebut supaya pembangunan MDM itu tidak mempersulit warga setempat.
‘’Jangan kami dipersulitlah akibat dari pembangunan ini, maka penuhilah permintaan kami dengan membuat sumur untuk satu rumah itu satu sumur. Air sangat penting jadi tolong,’’ pinta bu Jum (50).
Dari permintaan warga ini, Ayuda mengaku akan mengakomodirnya dengan melakukan koordinasi dengan perangkat lurahnya.
‘’Kita mengerti dengan keluhan warga, dan kita akan mengakomodirnya dan berkoordinasi dengan lurahnya, RT dan RWnya juga. Yang pasti saat ini kami sudah membuatkan tiga sumur bor, dan satu dalam proses,’’ tuturnya.(yls)

Sumber : Laporan AGUSTIAR, Kota

              agustiar@riaupos.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar