Minggu, 02 Januari 2011

Relokasi PLTG di Riau Terganjal Lahan

Rencana PT PLN (Persero) untuk merelokasi beberapa mesin Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) ke Riau, masih terganjal oleh lokasi yang akan dijadikan tempat mesin-mesin berbahan bakar gas tersebut.
Manajer Humas PT PLN (Persero) Bambang Dwiyanto menyatakan, bahwa untuk mempercepat proses relokasi beberapa mesin PLTG ke Riau tersebut, saat ini PLN tengah melakukan proses pembebasan tanah sebelum pembangkit yang akan didatangkan dari Jawa itu di angkut ke Riau.
‘’Memang PLN akan memindahkan secepatnya mesin-mesin pembangkit tersebut, namun kita masih menunggu pembebasan tanahnya yang saat ini sedang dalam proses,’’ kata Bambang kepada Riau Pos di Jakarta, Kamis (30/12). Disebutkan Bambang, mesin pembangkit tersebut akan ditempatkan di Duri, Bengkalis.


Adapun mesin PLTG yang akan di bawa ke Riau nanti, ungkap Bambang, berasal dari Cilacap (dua unit), masing-masing berkapasitas 20 MW. Kemudian dari Madura (20 MW) dan satu unit dari Tanjung Priok, Jakarta Utara (20 MW), jadi total keseluruhannya sebesar 80 MW.
‘’Relokasi beberapa pembangkit ini akan dilakukan secara bertahap. Ketika nanti lokasi dan tanahnya sudah pasti, maka baru dimulai pemindahan mesin-mesin tersebut,’’ ucap Bambang seraya mengatakan bahwa kondisi mesin PLTG yang akan di pindahkan ke Riau itu masih sangat bagus.
‘’Ini kan mesin-mesin yang tidak terpakai lagi di Jawa lantaran pasokan listriknya sudah terpenuhi begitu juga cadangannya. Jadi mesin-mesin yang sebelumnya digunakan untuk memasok kebutuhan listrik di Jawa, akan kita relokasi ke luar Jawa termasuk ke Riau nanti,’’ imbuhnya.
Ketika disinggung kenapa PLN tidak memanfaatkan mesin pembangkit yang dihibahkan oleh Chevron? Bambang menyatakan bahwa pihaknya juga akan memanfaatkan mesin tersebut. Tapi menurutnya, selain itu tentunya PLN melakukan upaya-upaya lain agar kebutuhan listrik Riau terpenuhi.
‘’Kita juga akan memanfaatkan mesin yang dihibahkan Chevron tersebut, tapi selain itu tentunya kita juga mencari upaya lain seperti mendatangkan mesin dari Jawa ke Riau,’’ pungkasnya. Ditambahkan Bambang, biaya relokasi mesin pembangkit ke Riau itu akan ditanggung PLN, namun dia enggan menyebutkan besaran biaya yang diperlukan PLN.
Empat unit mesin PLTG dari Sunyaragi dan Cilacap, Jawa Tengah yang akan direlokasi PLN ke Provinsi Riau akan menggunakan asokan gas dari Jambi Merang. Selain itu, ini juga menjadi peluang bagi perusahaan-perusahaan pemasok gas untuk bekerjasama dengan PLN.
Menurut Humas PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Delvis Bustami kepada Riau Pos, kondisi mesin PLTG dari Sunyaragi, Semarang dan Cilacap tersebut hampir sama dengan mesin PLTG yang dihibahkan Chevron ke Pemprov Riau. ‘’Kalau yang dari Sunyaragi itu mesin kita, dan tentunya menjadi tanggung jawab kita untuk mengoperasikannya di sini,’’ ujar Delvis.
Saat ditanyakan apakah dua mesin hibah Chevron bisa juga dioperasikan karena memiliki kesamaan bahan bakar, Delvis mengatakan bisa saja namun tergantung pada siapa yang akan memasok gas nya. ‘’Bisa saja, tapi itu tentunya tergantung ada tidaknya yang masuk memasok gas,’’ ujar Delvis.(izl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar